Senin, 23 Agustus 2010

Pancake Meses Coklat Untuk Berbuka Puasa

Aku mau sharing resep Pancake Meses Coklat yang biasanya aku bikin untuk jajanan buka puasa. Mama dan suamiku suka, cara bikinnya pun mudah, jadi asik.

Bahan:
- 150 gram tepung terigu
-   60 gram gula halus
-   10 gram baking powder
-     2 butir telur
- 150 ml susu cair
-   40 gram mentega, lelehkan
- Meses coklat

Cara Membuat:
- Campurkan tepung terigu, gula halus, dan baking powder, aduk rata
- Masukkan telur, aduk rata
- Tambahkan susu cair, aduk rata
- Masukkan mentega cair, aduk rata
- Siapkan wajan datar anti lengket ukuran diameter 15-18 cm, olesi sedikit mentega, panaskan di atas kompor
- Tuang adonan satu sendok makan sayur
- Tutup wajan agar bagian atas adonan matang
- Setelah setengah matang, buka tutupnya, taburi meses coklat, tutup kembali
- Setelah matang, angkat.

Sajikan selagi hangat.

Mahasiswa Baru Universitas Terbuka


Masa kerja golonganku sudah lebih dari dua tahun, sehingga tahun ini aku sudah diperkenankan melanjutkan pendidikan. Aku memilih melanjutkan pendidikan di luar kedinasan. Alasannya kalau aku melanjutkan DIII khusus di STAN, aku harus beranjak ke Jakarta. Rasanya berat meninggalkan Jogja. Selain itu, aku sudah mulai menata hidupku di sini.

Maka aku pun melanjutkan pendidikan di luar kedinasan. Aku pun mendaftar di Universitas Terbuka. Teman-teman menganjurkan untuk mengambil kuliah malam saja. Tapi, sepertinya aku kurang berminat karena setelah pulang kerja, aku hampir tidak bisa untuk keluar malam lagi. Bukankah sekarang aku punya keluarga kecil yang perlu kuurus juga?

Kuliah di UT tampaknya lebih fleksibel. Kita bisa memanage waktu belajar dengan lebih leluasa. Tidak perlu pergi ke kampus. Pada saat kerjaan kantor agak longgar, kita bisa memanfaatkan waktu dengan membaca modul dan latihan soal.

Proses pendaftarannya mudah dan cepat. Aku membeli formulir pendaftaran di UPBJJ UT Yogyakarta. Formulir harganya Rp75.000,00. Kebetulan istri temanku ada yang bekerja di UPBJJ UT, jadi aku bisa titip dia. Setelah dapat formulir, aku mulai mengisi data mahasiswa, memutuskan mata kuliah yang akan aku ambil pada semester ini, mengisi Tanda Bukti Setor (TBS) UT dan mengetik data pribadi pada kartu mahasiswa.

Besoknya, aku mentransfer uang SPP melalui Bank BTN, melakukan tes bebas narkoba, dan menyerahkan formulir beserta kelengkapannya ke UPBJJ UT Yogyakarta (melalui temanku yang istrinya kerja di UT). Semua selesai dalam dua hari kerja.

Hari itu juga aku memesan modul-modul UT dan mentransfer uang ke rekening Koperasi Karunika UT. Modul-modul tersebut sampai ke tanganku kira-kira seminggu kemudian. Senangnya, bisa back to school.

Buat teman-teman yang berminat kuliah di UT, bisa dapatkan info lengkap di www.ut.ac.id atau cari di Facebook dan bisa bertukar pengalaman dengan mahasiswa UT lainnya.


Sabtu, 21 Agustus 2010

Aku dan Prenagen Esensis

Sejak menikah, aku berniat ingin cepat memiliki momongan. Tidak ada yang perlu ditunda-tunda. Tapi sampai dengan bulan ini, aku belum ada tanda-tanda kehamilan. Suami dan mama terus menasihati agar aku tidak bersedih, melainkan terus berusaha dan berdoa. 

Sejak bulan Juli lalu, aku bersahabat dengan susu Prenagen Esensis. Awalnya, aku tertarik dengan iklannya. Prenagen Esensis memiliki kandungan asam folat, kalsium, vitamin, dan mineral yang tinggi yang dibutuhkan untuk calon ibu dalam mempersiapkan kehamilan. Asam folat diperlukan untuk pembentukan tabung syaraf otak janin, yaitu pada masa 4 minggu awal kehamilan. Padahal kehamilan itu sendiri baru diketahui setelah usia 4 minggu. Syukurlah Tuhan memberiku kesempatan untuk minum susu ini sebelum terlambat. 

Selain itu, harapan aku minum susu ini untuk memberiku peluang yang lebih besar untuk punya momongan. Di milis-milis pun banyak wanita yang membicarakan soal prenagen esensis ini.  Mereka juga punya harapan yang ga beda denganku. Menurutku itu ga muluk-muluk kok. Karena semakin banyak asupan gizi calon ibu, peluang untuk memiliki keturunan pun semakin besar.

Semoga aja bulan ini harapan itu menjadi kenyataan. Semoga Tuhan mengabulkan doaku, karena bagaimanapun juga Tuhanlah yang menentukan segalanya.